Sarasenia

Catatan Kecil Tentang Duniaku

Sabtu, 28 Mei 2011

i'm out

segala sesuatunya sudah saya pertimbangkan. toh tanpa saya kalian pun akan baik2 saja, selama masih ada miss center of attention yang selalu lebih superior bagi kalian dibanding saya yang bukan apa2.. hanya seseorang yang selalu digampangkan perasaannya.

jadi dengan segala kesadaran dan kepedihan dan ketidakdianggapan dan kesedihan, saya memutuskan untuk keluar dari KAD.

semoga dengan itu tidak memutuskan persahabatan (kalo memang ada) di antara kita. saya masih ingin bersahabat dengan kalian, tapi secara personal, bukan komunitas.

trima kasih. i'm out

:)

Rabu, 25 Mei 2011

Sahabat

Sebenarnya lagi malas nulis tentang ini. tapi keknya penting juga buat nulis tentang itu. aarrgghhh, apa sih? geje :)

bdw, sekarang saya sedang merasa urgen untuk menulis tentang PERSAHABATAN. Knapa? why? soalnya saya sedang merasa menjadi shabat yang tidak baik, dan memiliki sahabat yang kurang memahami (bukan tidak baik loh).

semuanya karena komunikasi yang tidak baik. tidak sinkron. semuanya merasa yang paling benar. semuanya merasa paling berhak untuk menyakiti karena yah... dia yang paling disakiti.

yang satu merasa "terasing" karena tidk mendapatkan informasi yang semestinya. yang satu merasa "benar" karena merasa sudah menginformasikan.

yahhh, singkat cerita. datanglah saya yang sok pahlawan mau mendamaikan atau paling tidak membuat kedua pihak yang bertikai saling mengerti dimana salah dan benarnya. tapi sayangnya.. saya malah merasa jadi korban.

tiba- tiba semua pihak merasa simpati pada pihak yang merasa tersakiti ( baca : pihak yang merasa sudah menginformasikan). semuanya kemudian amat sangat menjaga perasaannya. bahkan untuk menjaga perasaannya itu, saya, yang dianggap memihak pihak yang menyakiti (bagi mereka) ( baca : pihak yang merasa "terasing"), sering kali tidak dilibatkan dalam urusan sahabat2an ini. pihak- pihak lain ini seperti menyembunyikan suatu hal dari saya sebagai pihak yang dinilai memihak. tapi sebenarnya, siapa yang memihak sekarang?

alhasil, saya merasa iri, dan juga terasing. jujur saja. saya iri, karena melihat pihak- pihak yang lain yang sebenarnya, seharusnya netral ini, begitu mencurahkan perhatiannya pada pihak yang merasa tersakiti. tampaknya mereka tidak sadar, ada 1 pihak lagi yang sudah disakiti, ada 1 pihak lagi yang merasa terasing. tersakiti karena tuduhan, karena kesinisan, dan ketidakpedulian. sepertinya pihak- pihak yang lain ini juga lupa, bahwa masih ada 1 pihak yang jadi korban dari hal sahabat2an ini. 1 pihak yang pada dia mereka tutupi sesuatu karena menjaga perasaan pihak yang tersakiti itu. karena merasa pihak yang terlupakan itu sudah menutupi sesuatu dari mereka. hanya karena pihak yang terlupakan itu ingin memegang janjinya pada pihak yang merasa terasing dalam upaya memediasi konflik. walaupun telah dijelaskan oleh pihak yang terlupakan itu, bahwa hal yang disampaikan kurang lebih sama dengan yang sudah diungkapkan oleh pihak yang terasing dalam upaya keterbukaan setelah dimediasi oleh pihak yang terlupakan.

pihak- pihak lain yang terlibat, dan pihak- pihak yang ada dalam konflik secara langsung ( baca: pihak terasing dan pihak tersakiti), merasa bahwa karena pihak yang terlupakan telah menyembunyikan sesuatu maka dia juga berhak disembunyikan sesuatu darinya.

oh yah, saya sudah bilang belum siapa pihak yang terlupakan itu?


saya baru sadar, ternyata pihak itu adalah saya sendiri.

Sabtu, 21 Mei 2011

maju kena, mundur sama saja

Memberikan kebahagiaan untuk orang lain itu gampang- gampang susah. Terlalu banyak mengalah malah ujung- ujungnya dianggap enteng, diperlakukan seeenak udel. Tapi, kalo ngga ngalah malah dituduh egois. Mencoba untuk terbuka, malah dituduh mengkritik dan malah diisolasi dari populasi. Tapi kalo ngga terbuka, malah dituduh berbohong dan malah sama2 dijauhi, dicap ga jujur dan ujung2nya juga disalahkan. jadi maunya apa dong? maju kena, mundur juga kena.

Mau mendamaikan konflik juga gampang- gampang susah. Mencoba mendengarkan cerita dari salah satu pihak untuk disambungkan alur cerita dan temukan miskomnya, dituduh berpihak. Tapi kalo ga mau dengar dari dua2nya juga dituduh ga peduli. jadi maunya seperti apa? ujung- ujungnya toh tetep disalahin juga.

Mari mencoba untuk berbesar hati, dan berbesar kepala untuk memberikan kebahagiaan pada orang lain. Meskipun itu kadang berarti, sesuatu lebih baik tanpa kehadiran kita.
Semoga.