Sarasenia

Catatan Kecil Tentang Duniaku

Selasa, 29 November 2011

Dekat Tapi Jauh

Bismillah.

Ini cerita tentang kedekatan kita.

Yang baru saja saya renungi.

Mungkin kita memang tidak pernah menjadi “kita”.

Kamu, aku, terlalu sibuk untuk tetap menjadi “kamu” dan “aku”.

Kamu, aku, terlalu mandiri untuk melebur menjadi satu.


Ini cerita tentang kedekatan kita.

Yang sudah lama saya raba ketidakadaannya.

Tapi sering kali saya ingkari.

Hingga menjadi pura- pura ada.

Sungguh, awalnya saya merasa sangat dekat dengan kamu.

Tapi dalam hari- hari yang terbilang, sering kali aku sendiri.

Lalu, tanpa sadar aku berlari.

Meski hati tetap berpaku, tapi akalku memilih tuk tak lagi bersandarkan kamu.

Perlahan, tapi pasti.


Ini cerita tentang kedekatan kita.

Yang lama terabaikan, yang kering berderik- derik.

Yang berawal dari tak ada waktu dari kamu.

Bersambung ke episode “hide and seek” kamu dengan orang lain.

Lalu berganti ke “demi masa depan berdua” sebagai pembenaran ambisi kamu.

Berpindah dengan cepat ke bagian mengambil keputusan sendiri.

Berlanjut tak ada lagi saling berbagi cerita dan rasa.

Akhirnya, luka.

Tak lagi mampu terobati.

Tak lagi ada kata.

Ini cerita tentang kedekatan kita.

Yang dengan susah payah sedikit memaksa telah ku berupaya.

Walau akhirnya kamu hanya melihatnya sebagai sesuatu yang salah.

Aku, tak lebih dari keinginan yang kamu rasa meminta terlalu banyak

Tuntutan. Kesalahan.

Bukan lagi kebutuhan.


Ini cerita tentang kedekatan kita.

Yang telah lama berkamuflase menjadi nyata pada raga saja.

Meski ada bahagia, tapi nyatanya tetap saja rindu akan “kita” itu membuncah.

Tak tertahankan. Tapi tak juga bersambut layak.

Kecewa. Amarah.

“kita” tak lagi pernah ada.

Walau ku mengamuk sejadi- jadinya.

Kamu, lebih memilih untuk tetap menjadi kamu dibanding “kita”.

Aku, akhirnya menyerah.

Membiarkanmu, membiarkan aku menikmati “kita” yang semu.

Setidaknya aku masih bisa pura- pura menjadi “kita”.

Kamu, juga mungkin masih mau memberikan hak untuk “kita” yang pura- pura.


Ini cerita tentang kedekatan kita.

Yang pura- pura.

Yang akhirnya hanya berujung lelah tanpa rasa apa- apa.

Karena kamu tak pernah lagi melibatkan aku, karena kamu pun lelah bersandiwara.

Tak ada yang bertahan dalam semu, apalagi itu cinta.


Ini cerita tentang kedekatan kita.

Yang untuknya telah ku lalui banyak luka dan air mata.

Yang untuknya telah ku lakukan yang sebenarnya belum mampu aku.

Yang untuknya telah ku usahakan hanya ada satu.

Yang untuknya aku tak lebih dari kesalahan.

Yang untuknya telah ku diabaikan.

Yang untuknya telah ku percayakan asaku.

Yang untuknya telah ku dikecewakan. Berkali- kali.


Untuk kedekatan kita,

Yang kupikir akan bertahan selamanya,

Walau akhirnya hanya sandiwara.


Untuk kedekatan kita yang ternyata tak bisa menjadi nyata,

Aku relakannya pergi,

Aku relakannya menjadi hanya mimpi,

Aku mengikhlaskannya demi ambisimu.

Untuknya, untuk kedekatan kita, yang tak lagi ada dayaku upaya...

Aku menyerah.


Makassar, 20 november 2011

Di kamar,ditemani lagu korea.

Masih tidak diperjuangkan. Tidak lagi ingin diperjuangkan.

Sarasenia.

Jumat, 30 September 2011

Supaya Orang Lain Mengerti

Peduli itu, tidak cukup hanya dengan mengatakan, "saya peduli anda", maka dikatakan anda mempedulikan orang lain.
Peduli itu bukan hanya sekedar mengatakan "Ingat mkan sama shalatnya yah" atau "jangan begadang, jaga kesehatan".
Peduli juga bukan cuma tentang ada di sekitar lingkungan orang yang kata anda, anda pedulikan. Tidak! Peduli bukan hanya tentang hal- hal semacam itu!

Hal lainnya adalah, bahwa butuh itu bukan cuma dengan mengatakan "saya butuh anda" maka lalu dapat disimpulkan bahwa anda butuh orang yang anda maksud.
Tidak, tidak. Butuh itu tidak seperti itu.
Butuh itu dibilang butuh bukan hanya karena anda berada di sekitar orang yang katanya anda butuhkan.

Begitu juga dengan memberikan label "penting" untuk sesuatu atau seseorang. Sama dengan kedua hal sebelumnya, label "penting" itu tidak cukup hanya dengan mengatakan 'anda penting bagi saya" lantas dapat dibenarkan bahwa orang atau sesuatu itu memang penting untuk anda.
Tidak sesimpel mengucapkannya.

Untuk meyakinkan seseorang bahwa anda menyayanginya pun, tidak cukup hanya dengan berkata "saya sayang anda" atau 'i love you" atau kalimat- kalimat semacamnya.
Sekali lagi, tidak dan bukan seperti itu.

Lalu, bagaimana?

Sayang, Peduli, Butuh, dan Penting.

Jika anda suatu saat mengklaim bahwa anda peduli akan sesuatu atau terhadap seseorang, SEKEDAR mengucapkannya dalam kata- kata tidaklah akan memberikan hasil yang sesuai dengan harapan anda. Ketika anda mengklaim bahwa anda peduli, dibutuhkan lebih dari sekedar kata- kata, lebih tepatnya kepedulian anda perlu diwujudkan dalam suatu wujud yang real, yang yah.. walaupun mungkin tidak dapat dilihat disentuh ataupun dibaui, setidaknya kepedulian anda dapat dirasakan oleh sasaran anda. Dan sebaik- baiknya indera perasa, HATI adalah yang terbaik. Maka jika anda betul- betul peduli, selami intinya, selami hatinya dengan hati anda. Memang tidak mudah, dan bukan hal yang bisa instan. Hasil terbaik dari kepedulian yang tulus adalah ketika anda tidak lagi menggunakan kata- kata untuk berkomunikasi. Hanya dengan melihat tatapan matanya mungkin anda sudah dapat merasakan, ada yang salah dengan harinya. Dengan mendengarkan intonasi suaranya, mungkin anda sudah tahu, dia merindukan anda. Dengan melihat ekspresi wajahnya, mungkin anda sudah tahu, anda telah mengecewakannya. Dan lain- lainnya. Hanya dengan mempedulikan dengan hati, maka anda dapat memenangkan hati orang lain.


- To be continu -
Insya Allah.

Sabtu, 24 September 2011

Tak Berjudul - PALSU -

KAMU! Iya, KAMU yang sudah bersikap seenaknya.
SADAR tidak atas sikap kamu itu?

KAMU, 'ngeh tidak kalo ada orang yang tersakiti karena sikap kamu itu?

setidaknya, kalau KAMU TIDAK BUTUH, jangan bertindak SEAKAN- AKAN kamu butuh!

masih lebih banyak hal yang perlu diperhatikan daripada KAMU, yang GA PUNYA PEDULI!

Kamu, memang lebih pantas untuk ditinggalkan. Ups, Kamu memang INGIN ditinggalkan! Sakit itu kamu TAHU kan? tapi masih juga kamu ULANG.

jadi, y sudah, orang yang kamu SAKITI itu juga LELAH.
DIA pilih untuk BAHAGIA dengan semuanya KECUALI kamu.
Itulah harga untuk KETIDAKPEDULIAN.

memangnya kamu NYARI dia? ngga usah bwt berkata- kata panjang kali lebar deh, cukup 1 kalimat saja, " SAYA MINTA MAAF KARNA SALAH, SAYA TAHU SALAH SAYA ADALAH...". Iyah, AWALnya cukup itu saja.
Tapi kamu LEBIH MEMILIH untuk MENGABAIKAN sih, memilih untuk MEMBIARKAN.
Sekarang, 1 kalimat di atas itu saja sudah TIDAK CUKUP.

Kenapa?
karna orang itu SUDAH membulatkan hati.
TIDAK MAU kamu SAKITI lagi.
Dan akhirnya PERGI.

Sayonara KAMU, yang sudah menyakiti!

Kelly Clarkson - Mr. Know It All

Mr know it all
Well ya think you know it all
But ya don't know a thing at all
Ain't it something y'all
When somebody tells you something bout you
Think that they know you more than you do
So you take it down another pill to swallow

Mr bring me down
Well ya like to bring me down don't ya
But I ain't laying down, baby
I ain't going down
Can't nobody tell me how it's gonna be
Nobody gonna make a fool out of me
Baby you should know that I lead not follow

[Chorus]
Oh you think that you know me, know me
That's why I'm leaving you lonely, lonely
Cause baby you don't know a thing about me
You don't know a thing about me

You ain't got the right to tell me
When and where to go, no right to tell me
Acting like you own me lately
Yeah baby you don't know a thing about me
You don't know a thing about me

Mr play your games
Only got yourself to blame
When you want me back again
But I ain't falling back again
Cause I'm living my truth without your lies
Let's be clear baby this is goodbye
I ain't coming back tomorrow

[Chorus]
Oh you think that you know me, know me
That's why I'm leaving you lonely, lonely
Cause baby you don't know a thing about me
You don't know a thing about me

You ain't got the right to tell me
When and where to go, no right to tell me
Acting like you own me lately
Yeah baby you don't know a thing about me
You don't know a thing about me

[Bridge]
So what, you've got the world at your feet
And you know everything about everything
But you don't
You still think I'm coming back but baby you'll see

[Chorus]
Oh you think that you know me, know me
That's why I'm leaving you lonely, lonely
Cause baby you don't know a thing about me
You don't know a thing about me

You ain't got the right to tell me
When and where to go, no right to tell me
Acting like you own me lately
Yeah baby you don't know a thing about me
You don't know a thing about me

Mr know it all
Well ya think you know it all
But ya don't know a thing at all
Yeah baby you don't know a thing about me
You don't know a thing about me

Kamis, 15 September 2011

The Rain - Jangan Bermain Dengan Hatiku

entah berapa lama
aku menunggu
kau buat ku percaya
kau inginkan aku

apa maumu bermain dengan hatiku
kau beri harapan untuk kau remukkan
berulang kali

pernah aku berpikir
ini tak mungkin
lalu kau datang lagi
membutakan aku

apa maumu bermain dengan hatiku
kau beri harapan untuk kau remukkan
berulang kali

kau tahu aku terlalu menginginkanmu
hingga ku biarkan hati kau hancurkan
untuk ku satukan lagi dan ku berikan padamu

kau tahu aku terlalu menginginkanmu
hingga ku biarkan hati kau hancurkan
untuk ku satukan lagi dan ku berikan padamu

dan tetap menunggu

Jumat, 09 September 2011

KKN (baca : kakaeng) Part 1

Bismillah..

Akhirnya bisa juga nulis disini.. soalnya d desa nun jauh disono sinyal bwt ngeblogging ga memungkinkan. Bwt sms atau nelp aja susah, apalagi bwt internetan. :)

Nah, sesuai judul, ini adalah sedikit cerita tentang masa2 KKN yang cukup berwarna (mangnya pelangi, hehehe). Mulai dari ngakak bareng, marah2an, ngambek2an, gila2an, sampe akhirnya nangis bareng, eh ada cinloknya juga ding, hehehe.

Berangkat tanggal 23 Juli 2011, dianter sm pc-mc-kk (ada orang ga bisa nganter krn lg skit katanya). Pagi2 buta, dah bangun trus siap2 plus ngecek barang2 bawaan, supaya ga ada yg kelupaan. Bis mandi, pke baju plus dendong dikit, eh kok rasanya pengen motong rambut yah.. kepkiran kalo ditempat kakaeng nanti bakal kegerahan dgn rmbut segitu. Alhasil, mc jadi buka salon dadakan deh (subuh2 pula), rambutnya dipotong pendek lurus2 :)
Nyampe di kampusnya sempet bingung juga, yang mana nih bis nya, soalnya bis yang nongkrong disitu rada over jumlahnya. Parkiran yang biasanya kosong, dijejelin sama 20an bis segala nama. Beneran deh, ada yang namanya "cahaya timur" dll (udah lupa, hihi). Akhirnya, nelp temen se-posko yang dah nyampe duluan. Jeng jeng jeng, namanya RADIA (cerita soal makhluk2 ajaib se-posko nanti laen lagi ceritanya). Katanya bis nomor 19. Celingak celinguk, alhamdulillah ketemu deh. Trus balik lagi ngambil koper n manggil keluarga yang ngantar gitu. Pas barang2 dah di atas bus, nyari tempat duduk (duduknya barengan IRMA EPEN- EPEN), turun lagi buat cerita2 sama mc, foto temen2 yang ketemu, plus liat2 bisnya anak2 yang laen.
Singkat cerita, bis nya berangkat juga. Sempet nangis di bis waktu liat mc pc dadah2an, hiks :)

Sabtu, 04 Juni 2011

silly conclusion!

bilangnya sudah tahu, tapi masih juga rasanya sakit. kenapa yah? memangnya perasaan apa yang buat sakit?
karena rasa sayangnya dia ga sebesar yang dia bilang? ngga, bukan dia yang bilang, tapi saya yang menafsirkan.
atau karena dia terlalu sering mendahulukan yang lain daripada saya? kan udah biasa.
atau karena dia mengiyakan " we're just friend"? tapi kan memang cuma teman.
jadi apa dong yang bikin sakit, banget?
tunggu sbentar, biarkan saya mikir...
.
..
...
....
.....
yang ini ga bisa kalo make logika, jadi biarin saya nyoba ngerasain kalo gitu.
pake hati...

-
--
---
saya tahu. saya merasa tertipu. lagi.
tapi siapa atau apa yang menipu?
dia?
atau pikiran saya sendiri?

ga baik kalo negatif thinking sama orang.
ga baik kalo jadiin orang kambing itam.

jadi ini saya yang salah.
pikiran saya yang menipu.

hebat.
saya ditipu diri saya sendiri.

what a silly simple complicated conclusion!

mks, 4 juni 2011
20.22

Jumat, 03 Juni 2011

don't judge the book by it's says!

  • Pedih


    Click Here

    Engkau yang sedang patah hati
    Menangislah dan jangan ragu ungkapkan
    Betapa pedih hati yang tersakiti
    Racun yang membunuhmu secara perlahan

    Engkau yang saat ini pilu
    Betapa menanggung beban kepedihan
    Tumpahkan sakit itu dalam tangismu
    Yang menusuk relung hati yang paling dalam

    Hanya diri sendiri
    Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
    Di sini ku temani kau dalam tangismu
    Bila air mata dapat cairkan hati
    Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
    Agar kulihat, senyum di tidurmu malam nanti
    Anggaplah semua ini
    Satu langkah dewasakan diri
    Dan tak terpungkiri
    Juga bagi...

    Engkau yang hatinya terluka
    Di peluk nestapa tersapu derita
    Seiring saat keringnya air mata
    Tak mampu menahan pedih yang tak ada habisnya

    Hanya diri sendiri
    Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
    Di sini ku temani kau dalam tangismu
    Bila air mata dapat cairkan hati
    Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
    Agar kulihat, senyum di tidurmu malam nanti
    Anggaplah semua ini
    Satu langkah dewasakan diri
    Dan tak terpungkiri
    Juga bagi..mu...


http://musiklib.org/Last_Child-Pedih-Lirik_Lagu.htm

Engkau yang sedang patah hati
Menangislah dan jangan ragu ungkapkan
Betapa pedih hati yang tersakiti
Racun yang membunuhmu secara perlahan

Engkau yang saat ini pilu
Betapa menanggung beban kepedihan
Tumpahkan sakit itu dalam tangismu
Yang menusuk relung hati yang paling dalam

Hanya diri sendiri
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Di sini ku temani kau dalam tangismu
Bila air mata dapat cairkan hati
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
Agar kulihat, senyum di tidurmu malam nanti
Anggaplah semua ini
Satu langkah dewasakan diri
Dan tak terpungkiri
Juga bagi…

Engkau yang hatinya terluka
Di peluk nestapa tersapu derita
Seiring saat keringnya air mata
Tak mampu menahan pedih yang tak ada habisnya

Hanya diri sendiri
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Di sini ku temani kau dalam tangismu
Bila air mata dapat cairkan hati
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
Agar kulihat, senyum di tidurmu malam nanti
Anggaplah semua ini
Satu langkah dewasakan diri
Dan tak terpungkiri
Juga bagi..mu…

( Last Child - PERIH )


- dalam tangis dini hari -

Sabtu, 28 Mei 2011

i'm out

segala sesuatunya sudah saya pertimbangkan. toh tanpa saya kalian pun akan baik2 saja, selama masih ada miss center of attention yang selalu lebih superior bagi kalian dibanding saya yang bukan apa2.. hanya seseorang yang selalu digampangkan perasaannya.

jadi dengan segala kesadaran dan kepedihan dan ketidakdianggapan dan kesedihan, saya memutuskan untuk keluar dari KAD.

semoga dengan itu tidak memutuskan persahabatan (kalo memang ada) di antara kita. saya masih ingin bersahabat dengan kalian, tapi secara personal, bukan komunitas.

trima kasih. i'm out

:)

Rabu, 25 Mei 2011

Sahabat

Sebenarnya lagi malas nulis tentang ini. tapi keknya penting juga buat nulis tentang itu. aarrgghhh, apa sih? geje :)

bdw, sekarang saya sedang merasa urgen untuk menulis tentang PERSAHABATAN. Knapa? why? soalnya saya sedang merasa menjadi shabat yang tidak baik, dan memiliki sahabat yang kurang memahami (bukan tidak baik loh).

semuanya karena komunikasi yang tidak baik. tidak sinkron. semuanya merasa yang paling benar. semuanya merasa paling berhak untuk menyakiti karena yah... dia yang paling disakiti.

yang satu merasa "terasing" karena tidk mendapatkan informasi yang semestinya. yang satu merasa "benar" karena merasa sudah menginformasikan.

yahhh, singkat cerita. datanglah saya yang sok pahlawan mau mendamaikan atau paling tidak membuat kedua pihak yang bertikai saling mengerti dimana salah dan benarnya. tapi sayangnya.. saya malah merasa jadi korban.

tiba- tiba semua pihak merasa simpati pada pihak yang merasa tersakiti ( baca : pihak yang merasa sudah menginformasikan). semuanya kemudian amat sangat menjaga perasaannya. bahkan untuk menjaga perasaannya itu, saya, yang dianggap memihak pihak yang menyakiti (bagi mereka) ( baca : pihak yang merasa "terasing"), sering kali tidak dilibatkan dalam urusan sahabat2an ini. pihak- pihak lain ini seperti menyembunyikan suatu hal dari saya sebagai pihak yang dinilai memihak. tapi sebenarnya, siapa yang memihak sekarang?

alhasil, saya merasa iri, dan juga terasing. jujur saja. saya iri, karena melihat pihak- pihak yang lain yang sebenarnya, seharusnya netral ini, begitu mencurahkan perhatiannya pada pihak yang merasa tersakiti. tampaknya mereka tidak sadar, ada 1 pihak lagi yang sudah disakiti, ada 1 pihak lagi yang merasa terasing. tersakiti karena tuduhan, karena kesinisan, dan ketidakpedulian. sepertinya pihak- pihak yang lain ini juga lupa, bahwa masih ada 1 pihak yang jadi korban dari hal sahabat2an ini. 1 pihak yang pada dia mereka tutupi sesuatu karena menjaga perasaan pihak yang tersakiti itu. karena merasa pihak yang terlupakan itu sudah menutupi sesuatu dari mereka. hanya karena pihak yang terlupakan itu ingin memegang janjinya pada pihak yang merasa terasing dalam upaya memediasi konflik. walaupun telah dijelaskan oleh pihak yang terlupakan itu, bahwa hal yang disampaikan kurang lebih sama dengan yang sudah diungkapkan oleh pihak yang terasing dalam upaya keterbukaan setelah dimediasi oleh pihak yang terlupakan.

pihak- pihak lain yang terlibat, dan pihak- pihak yang ada dalam konflik secara langsung ( baca: pihak terasing dan pihak tersakiti), merasa bahwa karena pihak yang terlupakan telah menyembunyikan sesuatu maka dia juga berhak disembunyikan sesuatu darinya.

oh yah, saya sudah bilang belum siapa pihak yang terlupakan itu?


saya baru sadar, ternyata pihak itu adalah saya sendiri.

Sabtu, 21 Mei 2011

maju kena, mundur sama saja

Memberikan kebahagiaan untuk orang lain itu gampang- gampang susah. Terlalu banyak mengalah malah ujung- ujungnya dianggap enteng, diperlakukan seeenak udel. Tapi, kalo ngga ngalah malah dituduh egois. Mencoba untuk terbuka, malah dituduh mengkritik dan malah diisolasi dari populasi. Tapi kalo ngga terbuka, malah dituduh berbohong dan malah sama2 dijauhi, dicap ga jujur dan ujung2nya juga disalahkan. jadi maunya apa dong? maju kena, mundur juga kena.

Mau mendamaikan konflik juga gampang- gampang susah. Mencoba mendengarkan cerita dari salah satu pihak untuk disambungkan alur cerita dan temukan miskomnya, dituduh berpihak. Tapi kalo ga mau dengar dari dua2nya juga dituduh ga peduli. jadi maunya seperti apa? ujung- ujungnya toh tetep disalahin juga.

Mari mencoba untuk berbesar hati, dan berbesar kepala untuk memberikan kebahagiaan pada orang lain. Meskipun itu kadang berarti, sesuatu lebih baik tanpa kehadiran kita.
Semoga.

Jumat, 22 April 2011

between duty and sick

lagi ga fit.
lagi ga mood.
lagi pengen tidur atau malas2an di rumah.

tapi tugas numpuk.
nunggu buwat di selesein secepatnya.

salah saya juga siih.
jadi procrastinator hampir sepanjang waktu.

ehm.
semoga Kamu memberikanku kekuatan untuk menyelesaikan semua tugas.
semua tanggung jawab.
supaya saya ga ngecewain orang- orang.
supaya saya bisa jadi orang yang diandalkan.
supaya saya bisa jadi orang yang bisa mengemban dan menjalankan amanah.
amin.

antara kewajiban dan kemampuan.
semangat sajalah!
ah, jangan pake -lah.
jangan juga pake saja.
cukup satu kata itu saja.

bismillah.
smangat!!!

Kamis, 21 April 2011

Alhamdulillah, welcome 21 !

Bismillah.

Welcome to 21 years old,.. dah tua?? mungkin. Tergantung dari sudut pandang mana kita memandang. Kalo buat ABeGe labil alias yang masih umur belasan sih, saya memang sudah terbilang tua. hahaha. Tapi buat yang dah umurnya 50an taun, saya pastinya masih fresh (kek buah aja ^_^).

Sebenarnya sih tanggal lahir saya dah jauh lewatnya. Tapi biarin deh baru di share sekarang :)

Kata orang bertambah tua itu pasti. Tapi menjadi dewasa adalah pilihan. Jujur saja sih, saya lebih memilih menjadi anak kecil ketimbang orang dewasa. Mau dibilangin childish juga sebodo aja lah. habisnya, orang dewasa itu ribet. Banyak boongnya. Banyak nyakitin dan disakitinnya. Anak kecil kan lebih jujur daripada orang dewasa. Makanya setelah bertengkarpun anak kecl selalu bisa kembali senyum dan main bareng lagi sama temennya, mau dia nakal ataupun ngga.

Sayangnya, situasi dan kondisi di sekitar saya mengharuskan saya untuk bertindak dan berpola pikir dewasa. Bukan dalam hal boong dan disakitin sih, tapi ke tanggung jawab dan cara menyelesaikan masalah sebaik- baiknya.
Orang dewasa ga boleh jatuh ke dalam kesalahan yang sama.
Orang dewasa selalu harus belajar.
Orang dewasa harus belajar mengurangi egonya dan memperbesar toleransinya ke orang lain.
Orang dewasa juga harus memikirkan akibat dan risiko dari tindakannya.
Karena itu, menjadi dewasa adalah belajar mengemban dan menjaga tanggung jawab. Dan itu, sekali lagi adalah pilihan. Walaupun sikon maksa untuk dewasa, tapi setiap orang punya pilihan, mau atau ngga. iya kan?

Saya cuma mau jadi orang baik. titik. Kata om mario teguh, orang yang memiliki kebebasan penuh atas hidupnya adalah orang yang baik, karena dia terlepas dari tekanan ataupun kejaran akibat dari tindakan tidak baiknya ( yah kita sebut sajalah diluar jalur ^_^).

Semoga diumur yang terus bertambah ini saya bisa menciptakan sesuatu yang baik. Bukan cuma untuk saya, tapi juga untuk orang- orang yang saya sayangi dan orang- orang yang terlibat dalam hidup saya. Kalo saya punya hal negatif, jangan ditiru yah :), buang saja jauh2, okeh.
Bantu saya dengan doa yah, supaya saya selalu diberi kekuatan untuk menjadi orang yang lebih baik. selalu mencoba untuk jadi lebih baik. Dan semoga kebaikan itu berakar dalam diri saya, kamu, dan juga mereka yang kamu sayang. Saya cuma mau jadi orang yang baik dan tulus dari hati, Ngga palsu. Kek uang atau obat- obat yang jaman sekarang banyak palsunya.
Aminnn...

:)

Sabtu, 09 April 2011

Mungkin

Bismillah.

Ngga tau juga napa nulis tulisan di bawah ini, kalo dibilang lagi bete, mungkin. klo dibilang lagi sepi, mungkin. klo dibilang lagi patah hati, juga mungkin. makanya judulnya mungkin, hehehehe...

----------------------------------------------------------------------

Memang aku tak sempurna. Lantas ada apa dengan itu?

Bukankah kau akui tak ada yang sempurna kecuali Dia?

Lalu mengapa kau masih juga mencoba tuk membuatku sempurna?

Bukannya kau bilang terima aku apa adanya?

Definisi apa adanya sebenarnya apa sih untuk kamu?

Aku bukannya tidak berusaha jadi orang yang lebih baik,

Tapi apakah jadi lebih baik menurutmu harus seperti itu?

Lalu kalo aku tidak sanggup untuk jadi “lebih baik” menurut kamu gimana?

Oke. Aku memang egois. Aku memang selalu mau kamu ada untuk aku.

That’s it. Cukup. Walopun mungkin respon kamu ngga selalu sama dengan yang ada dipikiran atau bayangan aku. Tapi let say, kamu ada.

Susah yah untuk selalu ada?

Bukannya kalo kamu butuh dengan seseorang atau sesuatu secara ngga sadar kamu sendiri bakal selalu ada buat itu yah?

Iya. Karna kamu butuh.

Jadi kesimpulannya kamu ngga butuh aku?

Mungkin.

Tapi kamu bilang kamu butuh.

Atau mungkin kadar butuh kamu dan kadar butuh aku yang beda?

Mungkin. Iya.

Kamu ngga sebutuh aku sama kamu.

Karna aku ngga sempurna buat kamu? Ngga bisa masuk kriteria “lebih baik” versi kamu?

Mungkin.

Tapi ini aku. Bgnilah aku. Dengan semua kekurangannya.

Rabu, 02 Maret 2011

Powerless

Tuhan, aku hanya sebatang ranting rapuh yang teronggok di pinggir jalan raya.
Aku hanya selembar daun yang terputus hidupnya diterbangkan angin, menunggu waktu untuk berbaur debu.

Tuhan, aku tak lebih dari kikisan karang yang dihempas ombak,
tersingkir dan terlupakan,
berlomba- lomba dengan air laut untuk mencapai dasarnya,
kemudian tenggelam dan kaku.

Aku hanya sehelai rumput yang terinjak dan tegak kala semilir-MU menyapaku.

Tuhan, aku hanya seperti senja yang merindu fajar,
dengan asa yang membakar.

Aku rendah Tuhan,
aku lemah.
Aku terbatas,
aku hanya mampu tuk ber-asa.

Tuhan, maukah KAU pinjamkan sedikit kuasatuk terima yang ada?
Maukah KAU terus ada walau aku rapuh, daun gugur, kikisan karang, ataupun rumput terinjak?

Aku tak sanggup sendiru Tuhan.
Saat tangis malamku. Saat jatuhku. Saat sakitku. Saat sepiku. Saat egoku. Saat gilaku.
Saat bahagiaku. Saat sehatku. Saat tawaku.
Saat ku dicinta. Saat ku mencinta.
Saat terjagaku. Saat merinduku. Saat berdayaku.

Jangan tinggalkan aku, Tuhan..
Ku mohon dengan sangat...
Ku mohon dengan sangat...
Ku mohon dengan sangat...

19 jan 2011

Minggu, 16 Januari 2011

Rindu (lama ga nulis)

BISMILLAH,

Dah lama juga ga nulis. jadi kangen :)
Mulai saat ini, aku usahain kamu ga jadi sesuatu yg useless lagi deh. Amin, insya Allah :)